New Post

Translate

Senin, 15 April 2013

CRYTEK Lebih Mementingkan Kualitas Grafis Daripada Gameplay



Bagaimana kita menentukan kualitas sebuah game? Sebagian besar gamer tentu setuju bahwa hal ini sangat ditentukan dari seberapa baik developer mengintegrasikan serangkaian elemen yang ada. Kita tidak hanya membicarakan sekedar kualitas grafis ataupun cerita, tetapi juga mekanik gameplay, musik, dan dramatisasi yang ada. Darinya, sebuah pengalaman gaming yang lebih maksimal akan hadir. Namun pertanyaannya kini berganti, bagaimana jika sebuah game tidak mampu menawarkan semua elemen ini dalam kualitas yang setara? Dominasi elemen mana yang sebenarnya lebih berpengaruh untuk menarik minat gamer? Berbagai sudut pandang dengan beragam fokus mengemuka. Namun di mata Crytek – developer di balik franchise Crysis, kualitas grafis adalah segalanya.


Dalam wawancara terkininya dengan majalah X360, Cevat Yerli – CEO dari Crytek secara gamblang memperlihatkan dukungannya pada kualitas grafis sebagai elemen paling dominan dari video game. Ia menyatakan bahwa visualisasi lah yang sebenarnya mendorong gameplay, menciptakan pengalaman yang lebih realistis dan menggugah, termasuk memungkinkan kualitas physics dan suara yang lebih baik. Ia bahkan mengkritisi gamer yang menyatakan grafis sebagai elemen yang kurang penting dan menjadikan Crysis sebagai bukti hidup dari argumen yang ia perjuangkan ini. Yerli bahkan berani mengklaim bahwa kualitas grafis mencakup 60% dari keseluruhan pengalaman gaming yang akan didapatkan oleh gamer.


Lewat mulut sang CEO – Yerli, Crytek menyatakan kualitas visualisasi lah yang membentuk gameplay dari sebuah franchise. Oleh karenanya, ia mendominasi 60% dari pengalaman yang ada.
Dengan franchise andalannya – Crysis yang memang menjadikan visualisasi sebagai nilai jual utama, pendapat dari Cevat Yerli ini menjadi sesuatu yang tidak lagi mengherankan. Namun mewakili pendapat semua gamer? Tentu tidak. Di mata kami sendiri, gameplay selalu menjadi elemen yang jauh lebih penting untuk mendefinisikan kualitas sebuah game, terlepas dari ketidakmampuannya untuk menghasilkan kualitas grafis serealistis dunia nyata. Banyak game yang mampu menjadi bukti tersendiri untuk sudut pandang yang satu ini.


0 komentar:

Pengikut